Welcome!!

Welcome students! atau siapapun yang mengakses blog ini. Ini hanya sebuah blog kecil berisi pembelajaran geografi yang oleh seorang guru yang masih perlu banyak belajar dan mengembangkan diri dalam pembelajaran geografi. semoga blog ini dapat menjadi media info dan bahan untuk sharing pembelajaran geografi bagi kita semuanya.

Rabu, 10 Februari 2016

Mitigasi dan Adaptasi Bencana Tanah Longsor

Selain banjir, pada musim hujan sering terjadi bencana tanah longsor. Hal ini terjadi karena daerah-daerah yang kemiringan lerengnya cukup curam tidak dapat menahan pergerakan massa tanah/batuan pada saat hujan deras terjadi. Mari kita kenali lebih jauh tentang tanah longsor ini agar dapat terhindar dari bencana satu ini.


Pengertian Tanah Longsor
Umumnya masyarakat menyebut gerakan tanah sama dengan longsor. GERAKAN TANAH (masswasting) mencakup semua jenis perpindahan (pergerakan) massa tanah atau batuan menuruni lereng, akibat kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut terganggu. Sedangkan LONGSOR adalah proses perpindahan massa tanah/batuan pada lereng melalui bidang gelincir lengkung atau lurus yang terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng. Dengan demikian, longsor merupakan salah satu jenis gerakan tanah.

Gejala dan Peringatan Dini
Longsor dapat terjadi dengan gejala-gejala sebagai berikut:
        Muncul retakan memanjang atau lengkung pada tanah atau pada konstruksi bangunan yang biasa terjadi setelah hujan. 
        Terjadi penggembungan pada lereng atau pada tembok penahan.  
       Tiba‐tiba pintu atau jendela rumah sulit dibuka, kemungkinan akibat deformasi bangungan yang terdorong oleh massa tanah yang bergerak. 
        Tiba‐tiba muncul rembesan atau mata air pada lereng.
    Apabila pada lereng sudah terdapat rembesan air/mata air, air tersebut tiba-tiba menjadi keruh bercampur lumpur.
        Pohon‐pohon atau tiang‐tiang miring searah kemiringan lereng. 
        Terdengar suara gemuruh atau suara ledakan dari atas lereng.
        Terjadi runtuhan atau aliran butir tanah/kerikil secara mendadak dari atas lereng.

Wilayah-wilayah yang rawan akan tanah longsor:
        Pernah terjadi bencana tanah longsor di wilayah tersebut.
        Berada pada daerah yang terjal dan gundul.
        Merupakan daerah aliran air hujan.
        Tanah tebal atau sangat gembur pada lereng yang menerima curah hujan tinggi.

Upaya Mitigasi dan Pengurangan Risiko Bencana
         Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan permukiman dan fasilitas utama lainnya. 
         Mengurangi tingkat keterjalan lereng. 
   Pemeliharaan drainase untuk menjauhkan air dari lereng, menghindari air meresap ke dalam lereng atau menguras air dalam lereng ke luar lereng.
         Terasering dengan sistem drainase yang tepat.
         Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat.
         Identifikasi dan pengenalan daerah yang rawan longsor.
         Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall). 
         Penutupan rekahan-rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke dalam tanah. 


Apa yang harus dilakukan sebelum terjadi tanah longsor?
ü  Waspada terhadap curah hujan yang tinggi.
ü  Persiapkan dukungan logistik, seperti:
      Makanan siap saji dan minuman
      Lampu senter dan baterai cadangan
      Uang tunai secukupnya
      Obat-obatan khusus sesuai pemakaian
ü  Simak informasi dari pihak berwenang mengenai informasi hujan dan kemungkinan terjadinya tanah longsor.
ü  Apabila pihak berwenang menginstruksikan untuk evakuasi, segera lakukan hal tersebut.



http://bnpb.go.id
BNPB. 2012. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana. Badan Penanggulangan Bencana : Jakarta Pusat.
Nugroho, Eko Sapto, dkk. 2013. Geografi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA Kelas X. Mediatama : Surakarta.
Nugroho, Sutopo Purwo. Kontribusi Geografi dalam Membangun Ketahanan Bencana. (Power Point). Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Sugiyanto, Danang Endarto. 2014. Mengkaji Ilmu Geografi 1 untuk Kelas X SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Platinum : Solo.
Syahrudin. 2014. Pencegahan dan  Kesiapsiagaan  dalam Menghadapi Bencana di Kota Banjarmasin. (Power Point. Disampaikan pada Sosialisasi Upaya Penanggulangan Resiko Bencana bagi Kepala Sekolah dan Guru di Kota Banjarmasin pada 13 November 2014).
Tim Penulis. 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (BAKORNAS PB) : Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar